Tahukah anda kebiasaan berkendara yang sebenarnya salah kaprah..!!

Keamanan dan kenyamanan merupakan hal yang paling penting dalam berkendara, selain dua hal itu ada beberapa hal yang sering dilakukan oleh para pengendara mobil yang biasanya dilakukan dan ternyata malah mengundang kesalahan yang terkadang begitu fatal, baik kepada pengemudi atau yang lainnya. Berikut ibi kebiasaan-kebiasaan yang salah ketika mengendarai kendaraan:

1.Hujan Deras = Lampu Hazard.Jika menggunakan lampu hazard disaat hujan deras, ini adalah salah kaprah. Lampu hazard digunakan dalam kondisi darurat. Saat hujan deras cukup gunakan lampu senja atau lampu besar.

2.Penggunaan Wiper Belakang.Saat hujan deras, biasanya pengemudi menyalakan wiper belakang, sebetulnya fungsi wiper belakang digunakan saat mobil hendak mundur, sehingga pengemudi bisa melihat kondisi di belakang dengan jelas.

3.Goncangkan Mobil Saat Isi Bensin.Pernahkah kamu mengoncangkan mobil saat isi bensin? BBM adalah cairan, dan sifat cairan adalah selalu mengisi dan mencari tempat yang lebih rendah. Jadi tidak perlu digundang-guncangkan agar lebih penuh.

4.Tambah Kecepatan Saat Lampu KuningKetika lampu lalulintas menyala kuning, sebelum menjadi merah, banyak pengemudi kendaraan bermotor malah mempercepat laju kendaraannya. Padahal, lampu kuning tersebut sebagai peringatan agar pengemudi melambatkan kendaraan. Dengan mempercepat laju kendaraan, akan sangat membahayakan pengguna jalan lain. Ketika lampu lalu lintas menyala merah, maka pengemudi dari arah kiri dan kanan mulai menjalankan kendaraannya. Bisa terjadi tabrakan fatal. Jika tiba-tiba pengemudi rem mendadak, bisa ditabrak oleh kendaraan dari belakang.

5.Mendahului Dari Bahu JalanSemua pengemudi pasti tahu bahwa fungsi bahu jalan digunakan saat kendaraan mogok, ganti ban, atau untuk akses mobil patroli jalan tol memberikan pertolongan dalam kondisi darurat. Padahal,pihak pengelola jalan tol sudah berkali-kali mengingatkan melalui spanduk dan papan elektronik. Bahkan salah satu klub otomotif telah mencanangkan gerakan “anti bahu jalan”, tetap saja pelanggaran sering terjadi. Malah sekarang salah kaprah itu bertambah, bahu jalan adalah lajur khusus pejabat.

6.Jalan Pelan Di sebelah KananJika melihat truk melintas di lajur kanan di sepanjang jalur pantura, itu sudah biasa. Ternyata, kebiasaan itu menular ke mobil-mobil pribadi di jalan tol. Ketika penulis hendak mendahului dan memberi tanda dengan klakson atau lampu dim, mobil tersebut malah menyalakan sign kanan. Jadi, mobil yang lebih cepat disuruh mendahului dari kiri. Waduuuh..., padahal sudah dipasang banyak himbauan di jalan tol: “lajur kanan hanya untuk mendahului....”.

7.Menekan Pedal Gas Sebelum Mematikan MesinBanyak ditemui pengemudi menekan pedal gas mobil dalam-dalam sebelum mematikan mesin (memutar kunci kontak ke “off”). Mereka beranggapan dengan demikian maka accu mobil akan terisi, ruang pembakaran lebih bersih, sehingga mobil akan lebih mudah di-start.

Padahal, dengan menekan pedal gas, maka pompa bahan bakar dan pelumas akan menghisap BBm dan oli. Jika kemudian tiba-tiba mesin dimatikan, maka sisa BBM yang tidak terbakar akan menumpuk di saluran pembakaran. Justru lebih baik mesin dibiarkan idle sekitar 10 menit sebelum dimatikan, sehingga kondisi ruang pembakaran dan pendinginan mesin lebih optimal.

8.Tidak Menyalakan Lampu Sign Saat MendahuluiBanyak pengemudi tidak menyalakan sign saat berpindah jalur atau memotong jalur untuk mendahului kendaraan lain. Mereka beranggapan bahwa jika menyalakan lampu sign, justru tidak akan diberi kesempatan oleh kendaraan di belakangnya. Fenomena ini memang aneh, justru yang memberitahu dan meminta ijin untuk memotong jalur dengan menyalakan lampu sign kok malah sering tidak dikasih jalan...

9.Lampu Sign Hanya Untuk Belok KananMasih soal lampu sign, pengemudi di Indonesia terkenal irit menggunakannya. Lampu sign (atau lampu belok) hanya digunakan / dinyalakan saat kendaraan hendak belok kanan saja. Itupun dengan syarat, benar-benar belok dengan sudut minimal 90 derajat. Jika belok kanan hanya serong sedikit (seperti huruf “Y”), tidak perlu lampu sign dinyalakan.

Sehingga sangat jamak ditemukan, mobil keluar atau masuk di pintu tol tidak perlu lampu sign. Keluar atau masuk ke rest area, tidak perlu nyalakan sign. Belok kiri di perempatan, tidak perlu lampu sign. Mobil mundur hendak masuk area parkir, tidak perlu sign dst, dst.

10.Jalanan = Tempat SampahPengemudi kita menganggap jalan raya adalah tempat sampah. Mulai dari supir kendaraan umum, sampai pengemudi mobil mewah sering membuang sampah sembarangan. Yang paling sering adalah abu serta puntung rokok yang masih menyala dibuang sembarangan. Juga tissu, kulit buah, botol minuman berenergi, dsb. Sampah terbesar yang pernah saya lihat

dibuang sembarangan di jalan tol adalah popok bayi (pampers). Bukan sembarang popok, karena dibuang lengkap dengan isinya... Bisa dibayangkan betapa kagetnya kendaraan di belakangnya dan indahnya pemandangan setelahnya

0 Response to "Tahukah anda kebiasaan berkendara yang sebenarnya salah kaprah..!!"

Post a Comment